Kamis, 05 November 2009

TANGGAP BENCANA GEMPA TASIK


Tanggap Bencana Gempa Tasik
POSKO UTAMA MUHAMMADIYAH KABUPATEN TASIKMALAYA
Jalan Raya Timur 1285 Singaparna, Tasikmalaya
Jawa Barat
No Rekening Donasi: BRI Cabang Singaparna 0161-01-038211-50-8
Contact : Yusef Rafiqi 081222873500


I. Informasi Umum
Posko Tanggap Bencana Gempa Kabupaten Tasikmalaya
A. Singaparna: RB-BP Aisyiyah Muhammadiyah Jl. Raya Timur 1285 Singaparna, Tasikmalaya
B. Cigalontang: Posko Mesjid al-Bayan, Ranting Lengkong Jaya, Kp. Parawan desa Lengkong Jaya, Kecamatan Cigalontang

II. Pendahuluan
Gempa 7,3 skala richter (SR) yang berpusat di 142 kilometer barat daya Tasikmalaya Menghancurkan ratusan rumah di 9 desa di Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya. Akibatnya 400 penduduk terpaksa mengungsi di tenda darurat. Data sementara BNPB dari beberapa wilayah menunjukkan kerusakan bangunan yang diakibatkan gempa sebanyak 17.000 lebih bangunan rusak. "Total bangunan rusak berat 8.585 dan bangunan rusak ringan sebanyak 9.111," . Bangunan rusak berat terbanyak terjadi di wilayah Tasikmalaya. Tercatat 1.470 rumah mengalami rusak berat, sedangkan bangunan yang rusak ringan berjumlah 1.418 bangunan. Di Garut, bangunan rusak berat sebanyak 965 dan rusak ringan sebanyak 1.840 bangunan. Kerusakan bangunan juga terjadi di beberapa wilayah di Jawa Barat yakni, Sukabumi, Bandung, Bandung Barat, Bogor, Ciamis dan Kuningan.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya yang berkewajiban mengayomi dan melindungi warganya dari kemungkinan terburuk pasca bencana tersebut, segera mengambil tindakan cepat dan tepat dengan mendirikan posko Muhammadiyah di lokasi bencana. Pendirian posko ini dimaksudkan sebagai sentralisasi segala macam kegiatan kemanusiaan yang berkaitan dengan bencana alam gempa bumi. Namun, karena keterbatasan sumber daya manusia dalam tanggap darurat bencana, maka kami mengambil inisiatif untuk mengonsentrasikan kegiatan kemanusiaan tersebut di wilayah Kecamatan Cigalontang.

Setelah kegiatan tanggap darurat, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya berfokus pada rekonstruksi pasca gempa yaitu membangun kembali mesjid, mushalla, madrasah, rumah warga dan fasilitas Umum lainnya.

III. AKSI TIM KEMANUSIAAN PIMPINAN MUHAMMADIYAH KABUPATEN TASIKMALAYA

1. TANGGAP DARURAT

Aksi pada tanggap darurat telah dilaksanakan sejak tanggal 3 September 2009 di Kecamatan Cigalontang dan Kecamatan Salawu.
Aksi evakuasi dan pendataan korban dan kerusakan
1.1 Pemberian Bantuan Logistik
1.2 Aksi Kesehatan/bantuan medis

FOKUS WILAYAH : kampung Parawan, Kampung Pasirmalang, Kampung Kutil, Cijeruk, Pasir Jeungjing, Nagrak, Boleker, Ciinjuk, Tenjonagara, Kp. Tataru, Desa Sukaratu dan Bebedahan (Kecamatan Salawu), Desa Sirnaputra, kp Kadu Gede dan Pamoyanan

Tabel Kegiatan Penanggulangan Korban Bencana.

No Program Penanggulangan Bencana Waktu Tempat Penerima Manfaat
1. Pelayanan Kesehatan (UKK)
3- 11 September 09
2000 Pasien
2. Bantuan Logistik
4-20 September 2009
Desa Lengkong Jaya dan Sirnaputra
93 paket
3. Pemetaan Data Dampak Bencana
4 – 6 September 09 dan 1-6 Oktober 09
Desa lengkong Jaya, Sirnaraja dan Salawu

Mulai Oktober 2009 hingga Februari 2010 Posko Muhammadiyah Kab. tasikmalaya, segera merealisasikan Program Pemulihan (Recovery). Mohon Dukungannya.

Selasa, 03 November 2009

Sekelumit kisah anak adam. Kitakah?


Pemimpin Uni Sovyet tidak mengatakan sepatah kata pun tentang ledakan ini hingga dua hari kemudian, tepatnya tanggal 28 April 1986, setelah para ilmuwan Swedia melaporkan terjadinya peningkatan radioaktif di atmosfer negara mereka sendiri, kemudian melacaknya kembali ke Chernobyl.
Masih ingatkah tentang bencana nuklir terburuk sepanjang masa?
Album 100 Bencana Terbesar Sepanjang Masa yang disusun oleh Stephen J. Spignesi merekamnya. “Pada tanggal 26 April 1986, pukul 1.24 dini hari, unit 4 Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl meledak. Terjadi dua kali ledakan sangat besar dalam waktu tiga detik, yang telah meruntuhkan atap gedung. Gas radioaktif, reruntuhan bangunan, dan material berasal dari dalam gedung reaktor, telah terlempar ke udara setinggi dua pertiga mil (1 km). Potongan serpihan bahan bakar reaktor yang sangat panas beterbangan di udara dan jatuh dalam jarak nyaris mencapai satu mil (1,6 km) jauhnya, menyulut kebakaran radioaktif yang menerangi wilayah itu.”
Inilah potret buram tentang pencapaian manusia demi memuaskan hasrat hidupnya. Dalam kasus Chernobyl, niat baik itu—karena sejatinya, PLTN Chernobyl dimaksudkan untuk mensuplai listrik, dan juga, ini niat buruk yang terselubung, menyediakan plutonium dalam tingkat persenjataan penghancur masal yang terus menerus bagi negara adidaya itu— berubah menjadi bencana kemanusiaan terburuk sepanjang masa. Beruntunglah, kasus tersebut menjadikan pelajaran yang amat mahal dan berharga bagi kelangsungan hidup umat manusia di kemudian hari. Perang dingin telah usai. Perlombaan produksi senjata penghancur masal sudah ditiadakan. Dan...lima tahun kemudian Uni Sovyet pun terkeping-keping menjadi negara-negara kecil yang merdeka. Barangkali, inilah hikmah di balik bencana yang diakibatkan oleh umat manusia bagi kelangsungan hidup mereka sendiri.
****
Kisah anak Adam, memang tidak lepas dari pencapaian dan penghancuran. Kita terlalu sering untuk menyimak kabar yang sangat tidak beraturan itu. Kita sering berdecak kagum dan bangga menyimak kabar tentang kemolekan pencapaian peradaban dan, pada saat yang hampir bersamaan, kita pun kerap dijejali dengan kabar penghancurannya. Apa sebenarnya keinginan manusia-manusia itu? Barangkali demikian, kata-kata yang terlontar pada dialog purba malaikat di langit demi menyaksikan drama khalifah dunia ini.
Namun, pada sisi yang lain, syetan kerap dijadikan kambing hitam. Syetan menjadi personifikasi kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat manusia. Syetan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari seluruh rangkaian penyimpangan manusia yang karenanya manusia menjadi terpuruk. Syetan dipersalahkan karena telah mengeluarkan manusia dari alam yang penuh dengan kenikmatan ke alam yang penuh dengan perjuangan. Karena godaan syetanlah Adam dan istrinya "memakan" buah dari pohon yang terlarang itu. Manusia menyalahkan Adam karena tunduk pada bujuk rayu itu. Namun, apabila diteliti lebih lanjut lagi, ternyata, Hawa-lah yang membujuk Adam untuk melanggar perintah Tuhan itu demi tergiur pohon kekekalan dan kekuasaan yang tidak akan pernah pudar yang dibisikkan oleh syetan kepada Hawa. Jadi, Siapakah yang bersalah?
Dari mana pun anda memandang, syetankah yang bersalah menggoda Adam? Adamkah yang bersalah karena tergiur bujuk rayu istrinya, atau istrinyakah yang menuruti kehendak syetan? Yang jelas, inilah yang disebut dengan lingkaran syetan. Suatu lingkaran yang tidak berujung dan tidak akan pernah habis-habisnya itu. Manusia saling menyalahkan. Dan syetan tertawa senang karenanya.
****
Dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat mengingatkan, penggunaan persenjataan nuklir akan meluas dan meningkat tahun 2025. Dalam laporan itu juga disebutkan, pada masa mendatang kondisi keamanan dunia akan semakin labil dan penuh ketegangan akibat konflik dan perang. “Penggunaan senjata nuklir itu meningkat seiring dengan makin mudah dan terbukanya akses pada teknologi,” demikian laporan yang diungkapkan kepada pemerintahan baru Presiden AS terpilih Barack Obama, Kamis (20/11). (Kompas, Sabtu, 22 November 2008).
Lagi-lagi, kehendak bebas menjadi faktor yang paling kentara dalam menjauhkan anak Adam dari kesadaran akan nilai-nilai. Kehendak bebas manusia dipicu oleh eksploitasi akan indera pendengaran dan penglihatan yang lepas bebas dari pengendalian diri. Pada tataran ini, fungsi hati sebagai pembentuk karakter dikalahkan oleh syahwat untuk memuaskan kehendak inderawi manusia. Hati menjadi tertutup karenanya. Segala peradaban manusia yang sering diidentikkan dengan pencapaian teknologi sudah demikian pesat demi memuaskan hasrat walaupun manusia kerap menjadi taruhannya.
Dengan demikian, adalah wajar seandainya manusia berlomba-lomba untuk mencapai kemolekan-kemolekan teknis duniawi karena memang naluriah. Hanya saja, apakah kenetralan syahwat mampu difungsikan sebagai daya dorong untuk pencapaian hasrat demi nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan atau justru menghadirkan perilaku binatang?
Anak cucu Adam dihadapkan pada karakter peradaban industri maju yang paling khas; rasional dari irasionalitasnya. Atas nama produktifitas dan efisiensi yang nampak rasional, atas nama persaingan global dalam berebut konsumen, peradaban industri maju, pada gilirannya, menyampingkan sisi manusiawi (baca:akal sehat) dan mengedepankan cara-cara yang nyaris tidak masuk akal dalam peraihan target-targetnya. Herbert Marcuse, seorang filosof abad ke-20 menerjemahkan nilai-nilai itu ke dalam kebutuhan-kebutuhan yang merupakan proses ganda yang terdiri dari: (1) kepuasan material (materialisasi kebebasan) dan (2) perkembangan bebas dari kebutuhan-kebutuhan pada basis kepuasan. Marcuse menggambarkan masyarakat itu sebagai masyarakat industri yang memiliki kemampuan transformasi yang metafisik ke dalam yang fisik, yang batin menjadi yang lahir, petualangan pikiran menjadi petualangan teknologi 
Sekali lagi. Anak cucu Adam sudah terjebak pada ketidakbebasan yang menyenangkan. Celakanya, kita amat menikmati keterpasungan ini.

Senin, 02 November 2009

Salam


tembok-tembok yang terkelupas.
rumah-rumah yang meranggas
di balik bukit, kedamaian itu berubah gegap

Aku tak hendak menyapa maya
Aku tak hendak menyapa semu
yang kukehendaki adalah
kata dalam isyarat
kalimat dalam gagas
diam dalam gerak
sepi dalam langkah

aku adalah kamu

Yusef Rafiqi